Ikan Redfin Shark (akuariumhias) -Ikan redfin atau yang nama dagangnya yaitu red fin shark yaitu ikan asli vietnam yang ditemukan di lebih kurang sungai mekhong. ikan ini berbentuk omnivor serta amat menarik dengan warna tubuh coklat agak keabuan ada juga yang albino dengan warna sirip yang merah terang.
Di habitat aslinya ikan ini bisa meraih panjang 12 cm serta amat senang mengonsumsi lumut, sehingg dapat terlihat suka mengonsumsi lumut di dinding akuarium hingga akuarium dapat terlihat bersih. ikan ini berbentuk pemalu hingga dapat keluar melacak makan saat malam hari.
Di habitat aslinya ikan ini bisa meraih panjang 12 cm serta amat senang mengonsumsi lumut, sehingg dapat terlihat suka mengonsumsi lumut di dinding akuarium hingga akuarium dapat terlihat bersih. ikan ini berbentuk pemalu hingga dapat keluar melacak makan saat malam hari.
Pemeliharaan induk
Induk dipelihara didalam akuarium ukuran cm dengan ketinggian air lebih kurang 35-40 cm serta diisi lebih kurang 20 induk. baiknya induk jantan serta betina diletakkan didalam akuarium yang terpisah.
Pakan yang didapatkan yaitu cuk merah/cacing darah ( chironomus ) atau cacing sutra dengan frekuensi pemberian pakan yaitu 2-3 kali 1 hari. pakan yang didapatkan janganlah terlampau berlebih dikarenakan dapat mengakibatkan air jadi cepat kotor. penyifonan dikerjakan sesudah pemberian pakan pagi serta air yang hilang sepanjang penyifonan diganti dngan air yang baru. jika air telah tampak kotor maka bisa dikerjakan perubahan air sejumlah 50-70% dari volume air akuarium.
Pemijahan
Pemijahan ikan red fin dikerjakan dengan langkah semi alami atau buatan dengan kawin suntik. langkah semi alami dikerjakan dengan penyuntikan serta setelah itu ikan dilewatkan memijah dengan sendiri, namun langkah buatan setalah penyuntikan induk jantan serta betina dikerjakan stripping. jantan serta betina dibedakan menurut wujud tubuhnya, jantan dapat tampak langsing serta pendek namun betina dapat terlihat lebih panjang serta gemuk.
Induk dipelihara didalam akuarium ukuran cm dengan ketinggian air lebih kurang 35-40 cm serta diisi lebih kurang 20 induk. baiknya induk jantan serta betina diletakkan didalam akuarium yang terpisah.
Pakan yang didapatkan yaitu cuk merah/cacing darah ( chironomus ) atau cacing sutra dengan frekuensi pemberian pakan yaitu 2-3 kali 1 hari. pakan yang didapatkan janganlah terlampau berlebih dikarenakan dapat mengakibatkan air jadi cepat kotor. penyifonan dikerjakan sesudah pemberian pakan pagi serta air yang hilang sepanjang penyifonan diganti dngan air yang baru. jika air telah tampak kotor maka bisa dikerjakan perubahan air sejumlah 50-70% dari volume air akuarium.
Pemijahan
Pemijahan ikan red fin dikerjakan dengan langkah semi alami atau buatan dengan kawin suntik. langkah semi alami dikerjakan dengan penyuntikan serta setelah itu ikan dilewatkan memijah dengan sendiri, namun langkah buatan setalah penyuntikan induk jantan serta betina dikerjakan stripping. jantan serta betina dibedakan menurut wujud tubuhnya, jantan dapat tampak langsing serta pendek namun betina dapat terlihat lebih panjang serta gemuk.
Pemijahan dikerjakan dengan penyuntikn hormon gonadotropin ( gth ) buatan layaknya ovaprim pada induk yang telah masak telur. dosis yang dipakai yaitu 0, 3-0, 7 ml/kg berat badan ikan. suntikan dikerjakan sekali saja, dengan langkah memegang induk dengan tangan kiri serta penyuntikan dikerjakan dengan tangan kanan. pemijahan dikerjakan dengan masal, induk yang telah bertelur mesti segera diangkat serta dipindahkan serta telur-telur dilewatkan menetas tanpa induk.
Ikan ini berenang didasar hingga telurnya dapat berantakan bila terus berbarengan induknya. oleh dikarenakan itu penyuntikan dikerjakan siang hari supaya induk bertelur pada malam hari, dikarenakan waktu yang baik untuk mengangkat induk yaitu malam hari. contoh penyuntikan dikerjakan pada siang hari jam 11. 00 maka diperkirakan induk dapat bertelur saat malam hari pada jam 22. 00.
3. 12. 3 penetasan telur serta pemeliharaan larva/benih
3. 12. 3 penetasan telur serta pemeliharaan larva/benih
Telur red fin dapat berserakan di basic akuarium, diamkan dengan aerasi yang tengah maka telur dapat menetas sesudah 24 jam. larva yang baru menetas tidak diberi makan dikarenakan tetap memiliki kuning telur. larva dapat berenang setalah berusia lebih kurang 3-4 hari.
Pakan yang didapatkan berbentuk infusoria untuk larva yang berusia 3-4 hari. pakan setelah itu jika sudah besar yaitu nauplii artemia, kutu air halus, serta cacahan cacing sutra. sesudah besar bisa diberikan pakan cacing sutra atau cacing darah. red fin dapat meraih ukuran siap jual pada usia lebih kurang 4 bln. atau panjang lebih kurang 5 cm. air didalam akuarium kerap kotor dikarenakan red fin suka mengaduk basic, hingga sisa pakan serta kotoran dapat melayang di air. karenanya butuh dikerjakan penyifonan serta perubahan air sekedarnya layaknya pada pemeliharaan induk.
Pakan yang didapatkan berbentuk infusoria untuk larva yang berusia 3-4 hari. pakan setelah itu jika sudah besar yaitu nauplii artemia, kutu air halus, serta cacahan cacing sutra. sesudah besar bisa diberikan pakan cacing sutra atau cacing darah. red fin dapat meraih ukuran siap jual pada usia lebih kurang 4 bln. atau panjang lebih kurang 5 cm. air didalam akuarium kerap kotor dikarenakan red fin suka mengaduk basic, hingga sisa pakan serta kotoran dapat melayang di air. karenanya butuh dikerjakan penyifonan serta perubahan air sekedarnya layaknya pada pemeliharaan induk.
-->
Tidak ada komentar:
Posting Komentar