Budidaya Ikan Discus (akuariumhias) -Didalam pembenihan ikan discus, induk dipelihara didalam wadah diisi air dengan ukuran spesifik. sesudah 3 hari, air didalam wadah tersebut bisa dipakai. induk yang ditebar ke didalam wadah perbandingan jantan serta betinanya 1 :1. pakan diberikan 2 kali 1 hari.
Didalam sistem pembenihan ini, mutu air mesti amat di perhatikan begitupun dengan usaha pencegahan hama serta penyakit. setelah itu, induk yang sudah berumur 12-18 bln. dipijahkan, lantas induk menjaga telur-telur yang dihasilkan. sesudah dibuahi, 2-3 hari lantas telur dapat menetas. bagian setelah itu berbentuk pemeliharaan larva, sesudah larva berkembang step paling akhir yaitu pemeliharaan benih.
Pemeliharaan induk
Didalam sistem pembenihan ini, mutu air mesti amat di perhatikan begitupun dengan usaha pencegahan hama serta penyakit. setelah itu, induk yang sudah berumur 12-18 bln. dipijahkan, lantas induk menjaga telur-telur yang dihasilkan. sesudah dibuahi, 2-3 hari lantas telur dapat menetas. bagian setelah itu berbentuk pemeliharaan larva, sesudah larva berkembang step paling akhir yaitu pemeliharaan benih.
Pemeliharaan induk
1. Persiapan wadah
Pemeliharaan induk dikerjakan pada akuarium yang berukuran 100 kali 50 kali 30 cm yang pada mulanya dikerjakan dengan langkah akuarium tersebut dibersihkan dari kotoran.
sesudah itu akuarium diisi air baru/tandon dengan ketinggian air meraih 25 cm, lantas masukkan daun ketapang sejumlah 1 lembar, serta garam sejumlah 1 sendok makan, tujuannya untuk menstabilkan ph air dan untuk menghindar cendawan.
sesudah itu air yang ada diakuarium dilewatkan sepanjang 3 hari sesudah dipasang filter ke didalam akuarium.
sesudah 3 hari atau lebih air tersebut bisa dipakai.
2. Penebaran induk
Penebaran induk ke didalam akuarium dikerjakan saat pagi hari serta melewati sistem aklimatisasi dengan langkah mengapung-apungkan baskom/wadah yang diisi ikan ke didalam akuarium.
aklimatisasi ini dikerjakan sepanjang 10-15 menit.
induk yang ditebar berukuran 12, 5 - 15, 0 cm dengan perbandingan jantan serta betina 1 :1.
3. Pemberian pakan
Pemberian pakan dikerjakan dengan frekuensi 2 kali 1 hari, yakni saat pagi serta sore hari lebih kurang jam 08. 00 serta 15. 30 wib.
type pakan yang didapatkan umumnya jentik nyamuk 30 - 35 individu/liter serta cacing sutra sejumlah 50 - 55 individu/liter dengan pemberian dikerjakan dengan ad libitum.
4. Pengelolaan mutu air
Pemeliharaan induk dikerjakan pada akuarium yang berukuran 100 kali 50 kali 30 cm yang pada mulanya dikerjakan dengan langkah akuarium tersebut dibersihkan dari kotoran.
sesudah itu akuarium diisi air baru/tandon dengan ketinggian air meraih 25 cm, lantas masukkan daun ketapang sejumlah 1 lembar, serta garam sejumlah 1 sendok makan, tujuannya untuk menstabilkan ph air dan untuk menghindar cendawan.
sesudah itu air yang ada diakuarium dilewatkan sepanjang 3 hari sesudah dipasang filter ke didalam akuarium.
sesudah 3 hari atau lebih air tersebut bisa dipakai.
2. Penebaran induk
Penebaran induk ke didalam akuarium dikerjakan saat pagi hari serta melewati sistem aklimatisasi dengan langkah mengapung-apungkan baskom/wadah yang diisi ikan ke didalam akuarium.
aklimatisasi ini dikerjakan sepanjang 10-15 menit.
induk yang ditebar berukuran 12, 5 - 15, 0 cm dengan perbandingan jantan serta betina 1 :1.
3. Pemberian pakan
Pemberian pakan dikerjakan dengan frekuensi 2 kali 1 hari, yakni saat pagi serta sore hari lebih kurang jam 08. 00 serta 15. 30 wib.
type pakan yang didapatkan umumnya jentik nyamuk 30 - 35 individu/liter serta cacing sutra sejumlah 50 - 55 individu/liter dengan pemberian dikerjakan dengan ad libitum.
4. Pengelolaan mutu air
Untuk melindungi mutu air dikerjakan penyiponan serta pergantingan air media sejumlah 20 - 25 persen yang dikerjakan tiap-tiap hari saat pagi hari.
5. Pencegahan hama serta penyakit
Pencegahan penyakit dengan langkah pemberian garam non yodium sejumlah 5 ppt pada air baru serta diaerasi sepanjang 24 jam.
5. Pencegahan hama serta penyakit
Pencegahan penyakit dengan langkah pemberian garam non yodium sejumlah 5 ppt pada air baru serta diaerasi sepanjang 24 jam.
Persiapan pemijahan
Wadah untuk pemijahan ikan diskus berbentuk akuarium ukuran 100 kali 50x 50 cm atau 50 kali 50 kali 40 cm yang sudah dibersihkan berisi tandon, sesudah itu diberi daun ketapang sejumlah 1 lembar serta garam sejumlah 1 sendok makan, dan dipasang saringan ( filter ) supaya mutu air terus baik.
substrat pemijahan berbentuk pipa paralon yang berdiameter 4 inchi dengan panjang 25 — 30 cm, serta sudah dibagi jadi dua. substrat ini disimpan di bagian pojok akuarium dengan langkah menggantung dengan kawat.
Pemijahan
Ikan diskus yang telah siap dipijahkan berukuran 11-14 cm serta berusia 12 - 18 bln., dengan perbandingan pada waktu dipijahkan yaitu 1 :1
induk diskus umumnya dapat memijah saat malam hari lebih kurang jam 11. 00 - 06. 00 wib
sebelum saat ikan memijah induk jantan mengejar-ngejar induk betina serta sesudah itu ke-2 induk ini dapat melacak area yang pas memijah dan dapat bersihkan area ( substrat ) untuk berpijah.
Induk betina dapat bergerak dari bawah hingga ke atas selama pipa paralon, serta dapat mengeluarkan telur melewati genital papillae-nya, diikuti dengan induk jantan yang dapat membuahi telur-telur tersebut dengan langkah mengeluarkan spermanya.
Sistem pemijahan telah selesai, ke-2 induk dapat melindungi ( menjaga ) telur tersebut.
langkah menjaga telur tersebut yaitu ke-2 induk ini dapat mengipas-ngipas ekornya untuk menyuplai oksigen untuk telur-telurnya.
Penetasan telur
Telur-telur yang sudah dibuahi dapat menetas sesudah 2-3 hari.
pada hari ke enam larva diskus mulai beterbangan serta melekat pada tubuh induknya untuk mengonsumsi lendir ditubuh induk sebagai pakan awal larva diskus.
Wadah untuk pemijahan ikan diskus berbentuk akuarium ukuran 100 kali 50x 50 cm atau 50 kali 50 kali 40 cm yang sudah dibersihkan berisi tandon, sesudah itu diberi daun ketapang sejumlah 1 lembar serta garam sejumlah 1 sendok makan, dan dipasang saringan ( filter ) supaya mutu air terus baik.
substrat pemijahan berbentuk pipa paralon yang berdiameter 4 inchi dengan panjang 25 — 30 cm, serta sudah dibagi jadi dua. substrat ini disimpan di bagian pojok akuarium dengan langkah menggantung dengan kawat.
Pemijahan
Ikan diskus yang telah siap dipijahkan berukuran 11-14 cm serta berusia 12 - 18 bln., dengan perbandingan pada waktu dipijahkan yaitu 1 :1
induk diskus umumnya dapat memijah saat malam hari lebih kurang jam 11. 00 - 06. 00 wib
sebelum saat ikan memijah induk jantan mengejar-ngejar induk betina serta sesudah itu ke-2 induk ini dapat melacak area yang pas memijah dan dapat bersihkan area ( substrat ) untuk berpijah.
Induk betina dapat bergerak dari bawah hingga ke atas selama pipa paralon, serta dapat mengeluarkan telur melewati genital papillae-nya, diikuti dengan induk jantan yang dapat membuahi telur-telur tersebut dengan langkah mengeluarkan spermanya.
Sistem pemijahan telah selesai, ke-2 induk dapat melindungi ( menjaga ) telur tersebut.
langkah menjaga telur tersebut yaitu ke-2 induk ini dapat mengipas-ngipas ekornya untuk menyuplai oksigen untuk telur-telurnya.
Penetasan telur
Telur-telur yang sudah dibuahi dapat menetas sesudah 2-3 hari.
pada hari ke enam larva diskus mulai beterbangan serta melekat pada tubuh induknya untuk mengonsumsi lendir ditubuh induk sebagai pakan awal larva diskus.
Pemeliharaan larva
Larva yang sudah melekat pada tubuh induknya dilewatkan sepanjang 3 minggu ( 21 hari ) sebelum saat larva berkembang jadi benih serta dipelihara pada akuarium terpisah.
larva mulai diberikan pakan berbentuk naupli artemia waktu larva mulai terbang.
jumlah naupli artemia yang diperlukan sejumlah 50 ml dengan kepadatan 5-10 individu / ml.
Larva yang sudah melekat pada tubuh induknya dilewatkan sepanjang 3 minggu ( 21 hari ) sebelum saat larva berkembang jadi benih serta dipelihara pada akuarium terpisah.
larva mulai diberikan pakan berbentuk naupli artemia waktu larva mulai terbang.
jumlah naupli artemia yang diperlukan sejumlah 50 ml dengan kepadatan 5-10 individu / ml.
Pemeliharaan benih
Wadah pemeliharaan benih sama juga dengan wadah pemijahan serta pemeliharaan larva.
akuarium diisi air hingga ketinggian 30 cm, sesudah filter dipasang lantas diberi garam 5 ppt serta diaerasi sepanjang 24 jam.
Benih diskus yang telah berusia 2 minggu dipindahkan ke akuarium pemeliharaan benih, benih tersebut berukuran 1/2 inchi.
Benih diserok dengan saringan halus dengan hati—hati. sesudah induk diangkat, lantas benih dimasukkan ke didalam ember volume 5 liter yang telah diisi air.
akuarium diisi air hingga ketinggian 30 cm, sesudah filter dipasang lantas diberi garam 5 ppt serta diaerasi sepanjang 24 jam.
Benih diskus yang telah berusia 2 minggu dipindahkan ke akuarium pemeliharaan benih, benih tersebut berukuran 1/2 inchi.
Benih diserok dengan saringan halus dengan hati—hati. sesudah induk diangkat, lantas benih dimasukkan ke didalam ember volume 5 liter yang telah diisi air.
lantas diaklimatisasi serta dimasukkan ke akuarium yang baru.
pakan yang didapatkan pada benih diskus yaitu naupli artemia serta larva chironomus.
naupli artemia diberikan sejumlah 50 ml hingga benih berukuran 1 bln..
frekuensi pemberian pakan sejumlah 3 kali 1 hari dengan jumlah 100 ml tiap-tiap pemberian per akuarium.
perubahan air dikerjakan tiap-tiap pagi hari dengan jumlah penggantian air lebih kurang 40 persen.
pakan yang didapatkan pada benih diskus yaitu naupli artemia serta larva chironomus.
naupli artemia diberikan sejumlah 50 ml hingga benih berukuran 1 bln..
frekuensi pemberian pakan sejumlah 3 kali 1 hari dengan jumlah 100 ml tiap-tiap pemberian per akuarium.
perubahan air dikerjakan tiap-tiap pagi hari dengan jumlah penggantian air lebih kurang 40 persen.
-->
Tidak ada komentar:
Posting Komentar