Pemeliharaan induk
Induk dipelihara didalam kolam berukuran 5 kali 5 m dengan kedalaman air 0, 5-0, 75 m. kolam ditutup plastik setinggi 0, 75 m untuk menghindar lompatan ikan.
Ruangan pemijahan dibangun di sudut perkolaman serta ditambah dengan sebagian kayu gelondongan untuk berikan kesan alami. batu serta kerikil dihindari dikarenakan bisa melukai ikan atau bisa tercampur pakan dengan tidak sengaja.
Kolam pembesaran dibangun di area tenang serta ditutup beberapa, serta dijauhkan dari cahaya matahari segera. induk dipelihara didalam kolam pembesaran sampai mencapai masa gonad.
Pengelolaan mutu air
Mutu air dijaga supaya mendekati lingkungan alami arwana yakni ph 6, 8-7, 5 serta suhu 27-29 c. penggantian air dikerjakan sejumlah 30-34% dari keseluruhan volume dengan air deklorinisasi.
Pemberian pakan
keseimbangan gizi amat mutlak untuk kematangan gonad serta pemijahan. induk diberikan pakan beragam yang memiliki kandungan kandungan protein tinggi. pakan diberikan tiap-tiap hari didalam wujud ikan/udang hidup atau runcah, serta ditambah pelet dengan kandungan protein 32 persen. jumlah pemberian pakan /hari yaitu 2 persen dari bobot keseluruhan tubuh.
Kematangan gonad
Masak gonad berlangsung pada usia 4 th. dengan panjang tubuh 45-60cm.
Pemijahan berlangsung selama th., serta meraih puncaknya pada bln. juli serta desember. induk jantan di alam dapat melindungi telur yang telah dibuahi didalam mulutnya sampai 2 bln. saat larva mulai bisa berenang.
Arwana betina memiliki ovarium tunggal yang memiliki kandungan 20-30 ova besar dengan diameter rata-rata 1, 9 cm dengan kematangan berlainan. induk jantan dewasa juga memiliki sesuatu organ vital menyerupai testis.
Pembedaan kelamin
juvenil sukar dibedakan type kelaminnya. perbedaan dapat nampak sesudah ikan berukur 3-4 th..
pembedaan type kelamin diketahui melewati wujud tubuh serta lebar mulut. arwana jantan memiliki tubuh lebih langsing serta sempit, mulut semakin besar serta warna lebih mencolok dari pada betina. mulut yang melebar dengan rongga besar dipakai untuk tujuan inkubasi telur. perbedaan lain yaitu ukuran kepala jantan relatif semakin besar, karakter lebih agresif terhitung didalam perebutan makanan.
Rutinitas pemijahan
Perilaku arwana amat unik sepanjang masa pengenalan lain type. periode ini berjalan sepanjang sebagian minggu atau bln. sebelum saat mereka mulai jadi pasangan. perihal ini bisa dilihat pada saat malam, saat ikan berenang mendekati permukaan air. arwana jantan mengejar betina sekeliling kolam, kadang-kadang pasangan membentuk lingkaran ( hidung menghadap ke ekor pasangan ).
lebih kurang 1-2 minggu sebelum saat pemijahan, ikan berenang bersisian dengan tubuh seling melekat. berlangsunglah pelepasan sebanyak telur berwarna jingga kemerahan, jantan membuahi telur serta lantas menghimpun telurdi mulitnya untuk diinkubasi hingga larva bisa berenang serta bertahan sendiri. diameter telur 8-10 mm serta kaya dapat kuning telur serta menetas lebih kurang 1 minggu sesudah pembuahan. sesudah penetasan, larva muda hidup didalam mulut jantan sampai 7-8 minggu hingga kuning telur diserap keseluruhan. larva terlepas dari mulut serta jadi mandiri sesudah ukuran tubuh 45-50 mm.
Panen larva
Inkubasi telur dengan normal yaitu membutuhkan 8 minggu. untuk memperpendek waktu, telur yang telah dibuahi bisa dikeluarkan dari mulut pejantan 1 bln. sesudah pemijahan. induk jantan ditangkap dengan amat hati-hati dengan jaring halus lantas diselimuti dengan handuk katun yang basah untuk hindari ikan memberontak serta terluka.
Untuk melepas larva dari mulut induk jantan, tarik perlahan sisi bawah mulut serta tubuh ditekan mudah. larva dihimpun didalam wadah plastik serta diinkubasikan didalam akuarium. jumlah larva yang bisa meraih 25-30 ekor.
Tehnik pembenihan
sesudah dikeluarkan dari mulut pejantan, larva diinkubasikan didalam akuarium berukuran 45×45x90 cm. temperatur air 27-29 °c memakai pemanas thermostat. oksigen terlarut 5 ppm ( mg/ i ) memakai aerator bukaan kecil.
Untuk menghindar infeksi akibat penanganan larva, didalam air dilarutkan acriflavine 2 ppm. memakai tehnik pembenihan in vitro ini, survival rate ( sr ) yang didapat hingga step ikan bisa berenang yaitu 90-100 persen.
Sepanjang periode inkubasi, larva tak perlu diberikan pakan. sebagian minggu pertama sepanjang kuning telur belum habis, umumnya larva nyaris senantiasa ada pada basic akuarium. larva mulai berenang ke atas bertahap saat ukuran kuning telur mengecil. pada minggu ke delapan, kuning telur nyaris terserap habis hingga larva mulai berenang ke arah horizontal. pada step ini, pakan hidup pertama mesti mulai diberikan untuk menghindar larva saling saat ukuran larva meraih 8, 5 cm atau berusia 7 minggu, kuning telur terserap dengan penuh serta larva bisa berenang bebas.
Pemeliharaan larva
Tambahan pakan hidup yang bisa diberikan layaknya cacing darah atau anak ikan yang ukurannya cocok untuk bukaan mulut arwana.
larva yang sudah meraih panjang 10-12 cm dapat diberikan pakan layaknya udang air tawar kecil atau runcah untuk mengimbangi kecepatan tumbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar